KATA PENGANTAR
puji syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA kepada kami sehingga makalah ini selesai tanpa ada halangan sesuatu apapun .
Makalah ini dibuat sebagai wujud rasa peduli kami pada dunia pendidikan dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Manajemen Inovasi Pendidikan”
Dalam proses pendalaman materi menejemen inovasi pendidikan ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan dan saran, untuk itu rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :
1. Dosen pembimbing bapak Prof. Dr. H. Suherli Kusmana, M.Pd.
2. Teman-teman di kampus UNIGAL terimakasih atas saran dan diskusinya .
3. Dan kepada orang-orang yang tak bisa saya sebutkan satu persatu saya ucapkan terimakasih .
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu keritik konstruktif dari semua pihak sangat saya harapkan
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.
Tasikmalaya, 12 Mei 2010
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah merupakan suatu system yang dewasa ini menghadapi berbagai tantangan dan persoalan diantaranya :
a. Semakin bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus semakin bertambahnya keinginan masyarakay untuk pendidikan yang secara komulatif menuntut tersedianya siswa pendidikan yang memadai .
b. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang modern .
c. Semakin berkembangnya teknologi mempermudah manusia dalam menguasai dan memanfaatkan alam dan lingkungannya yang kadang seringksli menjadi ancaman hidup kelestarian ada di lingkungannya .
Tantangan – tantangan tersebut diatas akan lebih berat lagi dirasakan karena berbagai persoalan dating , baik dari luar maupun dari dalam system pendidikan itu sendiri diantaranya :
a. Sumber yang makin terbatas dan belum dimanfaatkanya sumber yang ada secara efektif dan efisien .
b. System pendidikan yang masih lemah dengan tujuan yang masih kabur , kurikulunya belum serasi , relevan , suasana belum menaril , dsb .
c. Pengetaguan pendidikan yang belum mekar dan mantap , serta belum peka terhadap perubahan dan tuntutan keadaan , baik masa kini maupun masa yang akan datang .
d. Masih kabur dan belum mantapmya konsepsi tentang pendidikan dan interpretasunya dalam praktek . ( Satusi Djam’an , saud udin saepudin 2007:11)
Tantangan dan persoalan tersebut diatas memerlukan pemikiran yang mendalam dan pendekatan baru yang progresif . Dalam gal ini perlu adanya gagasan baru sebagai hasil yang memecahkan persoalan – persoalan yang ada .
Secara umum inovasi merupakan sebuah pemikiran , praktek atau objek yang dianggap sesuatu yang baru yang dianggap mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi .
Sedangkan inovasi pendidikan adalah merupakan suatu usulan mengadakan perubahan dengan tujuan mencapai gal yang lebig baik dalam bidang pendidikan .
Pendidikan adalah merupakan suatu system maka inovasi pendidikan merupakan hal yang berhubungan dengan komponen system pendidikan baik system dalam arti sekolah , PT, atau lembaga pendidikan yang lain , maupun system dalam arti yang luas misalnya system pendidikan nasional .
1.2 Rumusan Masalah
Dari masakah tersebut diatas maka penulis merumuskan masalah tentang :
a. Apa yang menjadi faktor–faktor mempengaruhi keberhasilan inovasi ?
b. Bagaimana cara mempercepat program inovasi ?
1.3 Tujuan Penulisan
Dengan adanya beberapa tantangan dan persoalan – persoalan yang dihadapi dalam bidang pendidikan yang semakin dirasakan lebih berat dan menghadapi pendidikan pada masa kini dan masa sekarang maka penulis bertujuan untuk lebih :
a. Mempelajari dan menambah pengetahuan tentang factor – factor yang mempengaruhi keberhasilan inovasi .
b. Lebih mengetahui tentang bagaimana cara mempercepat supaya suatu program inovasi terlaksana dan tercapainya suatu tujuan dan memperbaiki pendidikan di masyarakat yang begitusemakin bertambanya masalah dan tantangan berbahai pihak .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Inovasi Pendidikan .
Lembaga pendidikan formal seperi sekolah adalah suatu subsisten dari system social , jika terjadi perubahan dalam system social maka lembaga pendidikan formal tersebut akan mengalami perubahan . hasil perubahan tersebut akan berpengarug system social . oleh karena itu , suatu lembaga pendidikan mempunyai beban yang ganda yaitu melestarikan nilai – nilai budaya tradisional , selain itu lembaga pendidikan tersebut dapat mempersiapkan generasi muda agar menyiapkan diri menghadapi tantangan kemajuan jiwa .
Motivasi yang mendorong perlunya diadakan inovasi pendidikan jika dicari biasanya bersumber pada dua hal , yaitu :
1. Kemana sekolah ( Lembaga Pendidikan ) untuk mengadakan respon tergadap tantangan kebutuhan masyarakat .
2. Adanya usulan untuk menggunakan sekolah ( Lembaga Pendidikan ) untuk memecagkan masalah yang dihadapi masyarakat . adanya gubungan yang interaktif antara lembaga pendidikan dan system social akan menimbulkan terjadinya perubahan yang bersifat dinamis .
Ada beberapa factor yang mempengaruhi keberhasilan program inovasi pendidikan atau perubahan suatu pendidikan , yaitu :
2.1.1.Factor tenaga pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Factor tenaga pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar guru sebagai ujung tombak dan pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam PBM . Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar di kelas maupun efeknya di luar kelas . Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai .
Diikutsertakan guru dalam kedudukannya sebagai pengunaan inovasi (house hold) dapat dugunakan dengan posisi yang bida sebagai konsumen yang professional .
Berkaitan dengan inovasi pendidikan guru masih memiliki berbagai permasalahan dan menentukan berapa banyak inivasi yang dapat dibeli .
Kemungkinan besar guru harus melepaskan sebagian besar cara mengajar teadisional untuk mengakomodasikan inovasi tersebut dan dia juga harus berkorban demi suatu inovasi .
Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru adalah penguasaan materi yang diajarkan , methode mengajar yang sesuai dengan dituasi dan kondisi siswa , hubungan antara individu , baik dengan siswa maupuun antara sesame guru dan manusia lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti administrator , misalnya kepala sekolah dan TU suatu masyarakat sekitarnya , pengadaan dan keterangan itu sendiri .
Dalam pembagaruan pendidikan , keterlibatan guru memiliki peranan penting mulai perencanaan inovasi pendidikan , gurulah yang utama dan pertama terlibat , karena gutu mempunyai peran yang luas sebagai pendidik , sebagai orang tua , sebagai teman , sebagai dokter , sebagai motivator dsb ( wright 1987 dalam . kusmara sugerli 2010:35 )
Keberhasilam tugas guru dalam mengelola KBM sangat ditentukan oleh hubungan inbternasional guru dengan siswa . dengan demikian maka pelaksanaan tugas tersebut juga sangat ditentukan oleh pribadi guru dan siswa .
2.1.2.Faktor Internal dan EksternalLembaga Pendidikan .
1. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar , siswa memegang peran yang sangat dominan . Dalam proses belajar mengajar , siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan . Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan , walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan daripada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama yang garus dilaksanakan dengan konsekwen. Peran dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran undur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesame temannya, petunjuk, dan bahkan sebahai guru . Oleh karena itu dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resitensi seperti yang diuraikan sebelumnya .
2. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah keliputi program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah . Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan sama dengan undut-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum an tanpa mengikuti program-program yang ada didalamnya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembagaruan pendidikan, perubahan itu gendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan dari kedua-duanya akan berjalan searah .
3. Fasilitas
Fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam ptoses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembagaruan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut memprngaruhi kelangsungan inovasi yang
4. Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat dalam terubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negative, dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat secara langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat dimana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakt sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberutahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inivator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.
2.2 Faktor-Faktor Pemercepat Inovasi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemercepat inovasi dilihat dari internal dan eksternal yaitu :
2.2.1.Faktor Internal
1. Motivasi Diri
Motivasi diri, seperti ingin maju, ingin berkembang, ingin mencoba, ingin dipuji, ingin bersaing .
2. Komitmen
Merupakan wujud dari janji kebersamaan akan mempercepat proses inovasi karena setiap yang terlibat didalamnya mertasa bertanggungjawab terhadap isi komitmen yang dibuat bersama.
3. Tersedua Sumber Daya Manusia (SDM)
Maksudnya terdapat sumber daya manusia yang baik. Kelompok-kelompok ini akan membawa dampak positif sehingga mampu untuk membujuk pihak-pihak yang masih ragu akan program inovasi .
4. Melanjutkan Konsep
Artinya di lingkungan sekolah belum ada menjadi menciptakan konsep, sudah ada konsep untuk segera diwujudkan, sudah ada konsep tetapi belum optimal, maka perlu pengoptimalan.
5. Kepala Sekolah
Mengenai
Sedangkan dalam E. Mulyasa (2008 : 119) kepala sekolah sebagai innovator harus mampu mencari, menemukan, dan melaksanakan berbagai pembaruan di sekolah.
2.2.2.Faktor Eksternal
1. Pujian, Reward atau penghargaan, ini diberikan kepada pihak pemrakarsa atau kelompok yang telah sukses melakukan inovasi. Digarapkan ini akan memacu inovasi-inovasi yang lain. Bentuk reward ini memang termasuk dalam menejemen ketanaan ( personalia ) . E. mulyana (2006 : 21) menyatakan “pengelolaan ketenangan mulai dari analisis kenutuhan, perencanaan, rekrutmen, pengembangan, hadiah (reward) dan snksi (punishment), hubungan kerka, sampai evaluasi kinerja tenaga kependidikan (guru dan non guru) dapat dilakukan oleh sekolah. Artinya, pemberian reward memang merupakan pengakuan terhadap prestasi yang telah diraih.
2. Adanya perturan, adanya intruksi. Dua hal ini seperti yang disampaikan oleh Udin S Sa’ud (2008 : 68) ini berkaitan dengan strategi paksaan (power strategies) terhadap klien untuk mencapai tujuan perubahan .
3. Tersedianya dana, baik itu dana yang berasal dari komite sekolah, blockgrant atau bantuan langsung dari pemerintah pusat. Inovasi akan berjalan cepat, karena umumnya kegiatan inivasi berbanding lurus dengan biaya.
4. Peran Komite Sekolah, peran yang dimaksud adalah peran yang nyata. Komite sekolah yang mampu mempercepat inovasi adalah komite sekolah yang mampu menggali dana dan dukungan non material dari berbagai pihak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
inovasi pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus melibatkan semua unsur yang terkait didalamnya, seperti innovator, penyelenggara inovasi seperti guru dan siswa. Disamping itu, keberhasilan inovasi pendidikantidak saja ditentukan oleh satu atau dua faktor saja, tapi juga oleh masyarakat serta kelngkapan fasilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Inovation. Dalam situs http://WWW.Shafe.Tripod.com//Inov.htm.
Noor, Idris H.M. Sebuah tinjauan teoritis tentang inovasi pendidikan di
Indonesia. Dalam situs http://WWW.pdk.go.id/balitbang/publikasi/Jurnal/no_026/sebuah_Tinjauan_teoritis_Idris.htm.
Saud, Udin Saefudin (2006) Inovasi Pendidikan Edisi kesatu. UPI Press. Bandung
Wijaya, Cece dan Djaja Jujuri, A. Tabrani Rusyam (1991) Upaya Pembaharuan dalam
Bidang Pendidikan dan Pengajaran. Penerbit PT Remaja Rosdakarya-Bandung.
Inovasi Pendidikan Dalam situs http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/inovasi-
Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar